MANAJEMEN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Pengarang:
Prof. Dr. Ridwan Nurazi, S.E., M.Sc., Ak., CA.
Berto Usman, S.E., M.Sc., Ph.D.
ISBN 978-979-538-513-4
Cetakan:
I / 2021
Tebal:
XX + 462
Harga
Rp 157,000,-
Deskripsi Singkat:
Buku Manajemen Keuangan Sektor Publik berisi sejumlah informasi mengenai berbagai macam isu dan topik kontemporer yang berkaitan erat dengan struktur keuangan serta aktivitas tata kelola keuangan negara. Buku ini dimaksudkan untuk memberi gambaran umum mengenai dasar dan konsep manajemen keuangan pada sektor publik. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman tentang intervensi pertumbuhan ekonomi, proses penciptaan keseimbangan ekonomi negara, dan mendorong kontribusi pendapatan negara. Selain itu, perbedaan fundamental pada tata kelola keuangan publik dan swasta juga turut dielaborasi secara mendalam. Adapun topik-topik utama bahasan dalam buku ini dituangkan ke dalam 13 bab yang terdiri atas; identifikasi konsep serta dasar manajemen keuangan publik, jenis-jenis penerimaan dan pengeluaran negara, kebijakan yang diambil terkait pengeluaran negara, perkembangan sistem penganggaran pada tata kelola keuangan sektor publik, manajemen kas dan anggaran kas, manajemen aset negara dan daerah, manajemen utang dan investasi sektor publik, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Good Corporate Governance (GCG), Balance Score Card, laporan keuangan pemerintah, lembaga kontrol keuangan negara, serta dinamika implementasi IT dalam manajemen keuangan sektor publik. Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat menjadi materi pengantar, baik bagi akademisi dan praktisi guna memahami lebih dalam filosofi tata kelola keuangan negara yang berorientasi pada pengendalian, penciptaan, dan pengembangan kesejahteraan masyarakat.
Daftar Isi:
KATA PENGANTAR l v
DAFTAR ISI l vi
DAFTAR TABEL l xvii
DAFTAR GAMBAR l xix
BAB I. KONSEP MANAJEMEN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK l 1
Karakteristik Organisasi Sektor Publik l 1
Esensi Organisasi Sektor Publik l 2
Ruang Lingkup Organisasi Sektor Publik di Indonesia l 3
Perbandingan Sektor Publik, Sektor Bisnis dan Sektor Sosial l 4
Peran Pelaporan Keuangan dalam Manajemen Keuangan Sektor
Publik l 8
Manajemen Keuangan Sektor Publik Bagi Tata Kelola Pemerintahan yang Baik l 9
Kompleksitas Konsep Manajemen, Governance dan Administrasi
l 10
Konsep Anggaran Sektor Publik l 11
Pengertian Anggaran Sektor Publik l 12
Prinsip - Prinsip Anggaran Publik l 13
Asas-asas Dalam Pengelolaan Keuangan Negara l 15
Tujuan Ditetapkannya Asas-asas Pengelolaan Keuangan Negara l 18
Esensi Anggaran Sektor Publik l 19
Fungsi Anggaran Sektor Publik l 19
Jenis Anggaran Sektor Publik l 21
Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik l 22
Prinsip-Prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran l 23
Perkembangan Anggaran Sektor Publik l 25
Anggaran Tradisional l 26
Keunggulan Anggaran Tradisional l 26
Kelemahan Anggaran Tradisional l 27
Perubahan Pendekatan Anggaran (New Public Management) l 29
Contoh Kasus 1 Energi Untuk Mengawal Anggaran Publik l 30
BAB II. PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA l 32
Perkembangan Dana Pembangunan dan APBN Indonesia l 32
Proses Penyusunan Anggaran l 33
Perkiraan Penerimaan Negara l 34
Perkiraan Pengeluaran Negara l 36
Dasar Perhitungan Perkiraan Penerimaan Negara l 37
Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun
Anggaran 2015 l 42
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) l 54
Pendapatan Asli Daerah (PAD) l 56
Dana Perimbangan l 59
Belanja Daerah l 60
Pembiayaan Daerah dan Gambaran Umum Penyusunan
Anggaran l 65
Perubahan APBD l 68
Contoh Kasus 1 Pedagang Menaruh Harapan Pada Retribusi Elektronik l 71
Contoh Kasus 2 Terancam Stagnan Dana Pembangunan di Daerah Bakal Tersedot Untuk Pilkada l 72
Contoh Kasus 3 Tiga Fokus Utama Perbaikan Jalan, Perbaikan Saluran Air Seharusnya Mengikuti l 73
BAB III. KEBIJAKAN PENGELUARAN NEGARA l 75
Pengeluaran Pemerintah l 75
Teori Pengeluaran Musgrave dan Rostow l 77
Teori Pengeluaran Adolf Wagner l 78
Teori Pengeluaran Peacock dan Wiseman l 79
Teori Pengeluaran Negara Batas Kritis Colin Clark l 79
Pengeluaran Negara Republik Indonesia l 80
Macam-Macam Pengeluaran Pemerintah l 84
Kewajiban Negara dan Kaitannya dengan Pengeluaran Negara l 87
Dampak Pengeluaran Negara Terhadap Perekonomian l 88
Pengeluaran Daerah l 90
Dampak Ekonomi dari Pengeluaran Pemerintah l 91
Analisis Kebijakan Pengeluaran Negara l 95
Contoh Kasus 1 Keterlambatan APBD l 102
Contoh Kasus 2 APBD DKI Jakarta Dana Hibah dan Bantuan Dipotong l 104
Contoh Kasus 3 Defisit APBN Makin Menciut l 105
BAB IV. PERKEMBANGAN SISTEM PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK l 107
Penganggaran Sektor Publik l 107
Konsep Penganggaran Sektor Publik l 108
Manfaat Anggaran Sektor Publik l 108
Jenis-jenis Penganggaran dalam Manajemen Keuangan Sektor Publik l 113
1. Line Item Budgeting l 114
2. Incremental Budgeting l 116
3. Planning Programming Budgeting System (PPBS) l 117
4. Zero Based Budgeting (ZBB) l 123
5. Performance Budgeting (PB) l 126
6. Ceiling Budget l 130
7. New Public Management (NPM) l 131
Contoh Kasus 1 Anggaran “Gula” Transfer Dana l 134
BAB V. MANAJEMEN KAS DAN ANGGARAN KAS | 136
Sistem Penganggaran Keuangan l 136
Klasifikasi Sistem Penganggaran l 137
1. Cash-Based Budget l 137
2. Accrual-Based Budget l 138
3. Obligation-Based Budget l 138
4. Traditional Approach: Compliance Budgeting l 138
5. Performance/Program Budgeting l 139
Sistem Penganggaran Di Indonesia l 139
Basis Kas Menuju Akrual l 139
Batas Waktu Penggunaan Basis Kas Menuju Akrual l 140
Perbedaan Accrual-Based Budgeting dan Cash-Based
Budgeting l 141
Siklus Anggaran (Budget Cycle) l 142
Manajemen Kas dan Fungsi Perbendaharaan l 146
Siklus Anggaran di Indonesia l 147
Dual Budgeting l 157
T-Account Ke I-Account l 159
Konteks Makroekonomi dan Kebijakan l 159
Kerangka Ekonomi Makro dan Target Fiskal l 159
Perkiraan Pengeluaran Agregat l 162
Konsolidasi Komitmen Fiskal dalam Menciptakan Proyeksi Makro ekonomi Publik l 163
Aktivitas Persiapan Penyusunan Anggaran di Indonesia l 163
Klasifikasi Anggaran di Indonesia Sebelum Reformasi
Anggaran l 165
Klasifikasi Anggaran di Indonesia Setelah Reformasi Keuangan Negara l 166
Klasifikasi Anggaran Baru l 169
GFS (Government Finance Statistic) Model Klasifikasi yang
Terintegrasi l 171
Pro dan Kontra dalam Struktur Anggaran, Pemisahan Ataukah Penggabungan Biaya Pengeluaran? l 172
Kelemahan Persiapan Penganggaran Pada Kebanyakan Negara Berkembang l 172
Gambaran Singkat Pengeluaran Publik, Eksekusi Anggaran (Overspending dan Underspending) l 173
Contoh Kasus 1 Keuangan Daerah APBD Diperkirakan Cair
April Ini l 175
Contoh Kasus 2 Pencairan APBD Dipercepat Gubernur Basuki
Siap Hadapi Pemakzulan l 176
BAB VI. MANAJEMEN ASET NEGARA DAN DAERAH l 178
Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) l 178
Aset Negara l 179
Gambaran Pengelolaan Aset Negara Periode Tahun 2005 Sampai Dengan 2012 l 181
Pengelolaan Barang Milik Negara Sebelum Reformasi di Bidang Keuangan l 181
Identifikasi Permasalahan Dalam Pengelolaan Aset Negara l 183
Periode Baru Dalam Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) l 188
Peta Jalan Pengelolaan Aset Strategis l 189
Penertiban Barang Milik Negara atau Daerah l 192
Barang Milik Negara Berupa Tanah dan Bangunan l 194
Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) l 195
Strategi Pengelolaan Barang Milik Negara Lainnya l 201
Pengelolaan Aset Daerah l 202
Kelembagaan Pengelolaan Aset Daerah l 206
Tugas dan Wewenang Pejabat Pengelolaan Aset Daerah | 208
Siklus Manajemen Aset Daerah l 211
Prinsip-Prinsip Manajemen Aset Daerah l 215
Pembinaan Terhadap Aset Daerah l 216
Contoh Kasus 1 Pengadaan Bus PT. Ifana Dewi Minta DKI Bayar Rp7,6 Miliar l 217
Contoh Kasus 2 DPD Juga Ingin Gedung Baru Anggaran Tahun Ini Untuk Perencanaan l 218
BAB VII. MANAJEMEN UTANG DAN INVESTASI SEKTOR PUBLIK l 220
Manajemen Utang Negara l 220
Tujuan Pengelolaan Utang l 220
Pengelolaan Risiko dan Strategi Pengelolaan Utang l 221
Perspektif Portofolio Utang Pemerintah l 227
Dampak Utang Luar Negeri Terhadap Stabilitas Indonesia l 228
Manajemen Investasi Pemerintah l 230
Asas-Asas Investasi Pemerintah l 230
Kewenangan Investasi Pemerintah l 231
Manajemen Risiko dan Perencanaan Investasi Pemerintah
(PIP) l 233
Proses Investasi Pemerintah l 234
Sekilas Tentang Pusat Investasi Pemerintah (PIP) l 236
Tujuan Pelaksanaan Investasi Pemerintah l 237
Bidang Pusat Investasi Pemerintah (PIP) l 239
Mitra Kerja Pusat Investasi Pemerintah | 240
Sumber Dana Investasi Pemerintah l 241
Direktorat Sistem Manajemen Investasi Dirjen
Perbendaharaan l 242
Penatausahaan dan Pertanggungjawaban Investasi
Pemerintah l 243
Penyampaian Laporan Keuangan dan Laporan Pelaksanaan Investasi l 247
Divestasi Pemerintah l 249
Penyertaan Modal Negara Kepada Lembaga Keuangan Internasional l 251
Dana Bergulir l 252
Contoh Kasus 1 Utang Luar Negeri Rasio Kewajiban Jauh di Atas Batas Toleransi l 253
Contoh Kasus 2 Tawaran 11 Miliar Dollar AS l 254
Contoh Kasus 3 RI Harus Bergerak Cepat Utang untuk Sektor Produktif l 255
Contoh Kasus 4 Investasi Ketahanan Perekonomian Indonesia Diakui l 256
Contoh Kasus 5 Proyek Memerlukan Inovasi tak ada Alasan Infrastruktur Belum Dimulai l 257
Contoh Kasus 6 Pertumbuhan Ekonomi BKPM Kawal Investasi 150 Miliar Dollar AS l 259
BAB VIII. BADAN USAHA MILIK NEGARA, BADAN USAHA MILIK DAERAH, DAN BADAN LAYANAN UMUM l 260
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah BUMD l 260
Tujuan Dibentuknya BUMN dan BUMD l 261
Fungsi BUMN dan BUMD l 262
Bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) l 262
Struktur Organisasi Dalam BUMN l 263
Bentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) l 268
Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) l 270
Karakteristik Badan Layanan Umum (BLU) l 271
Asas Dalam Badan Layanan Umum (BLU) l 273
Syarat Menjadi Badan Layanan Umum (BLU) l 274
Persyaratan Substantif Menjadi Badan Layanan Umum (BLU) l 274
Persyaratan Teknis Menjadi Badan Layanan Umum (BLU) l 275
Persyaratan Administratif Menjadi Badan Layanan Umum
(BLU) l 275
Pengelolaan Keuangan Dalam BLU/BLUD l 276
Pengelolaan Piutang Pada BLU/BLUD l 278
Pengelolaan Utang Pada BLU/BLUD l 279
Contoh Kasus 1 BUMN PT. Wika Ekspansi Ke Mancanegara l 281
Contoh Kasus 2 Minyak dan Gas Bumi Saatnya Menjadi Tuan di Rumah Sendiri l 282
BAB IX. GOOD CORPORATE GOVERNANCE l 284
Sejarah Singkat Corporate Governance di Indonesia l 284
Pengertian Good Corporate Governance (GCG) l 285
Perkembangan Teori Dalam Tata Kelola Korporasi l 289
Masalah dan Kondisi BUMN di Indonesia l 293
Prinsip-Prinsip OECD 2004 Mengenai Corporate Governance l 294
Prinsip I: Menjamin Kerangka Dasar Corporate Governance yang Efektif l 295
Prinsip II: Hak-Hak Pemegang Saham dan Fungsi-Fungsi Penting Kepemilikan Saham l 297
Prinsip III: Perlakuan yang Sama Terhadap Para Pemegang
Saham l 299
Prinsip IV: Peranan Stakeholders dalam Corporate Governance l 299
Prinsip V: Keterbukaan dan Transparansi l 300
Prinsip VI: Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi l 301
Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku Good Corporate
Governance l 302
Tahap-Tahap Penerapan Good Corporate Governance l 302
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) l 306
Dewan Komisaris dan Direksi l 308
Dewan Komisaris l 309
Direksi l 314
Contoh Kasus 1 Sembilan BUMN Belum Terapkan GCG l 319
Contoh Kasus 2 Kasus Waskita dan Kelemahan Implementasi GCG Indonesia l 320
BAB X. BALANCE SCORECARD l 323
Balance Score Card Sebagai Strategi Organisasi Sektor Publik l 323
Tujuan dan Manfaat Pengukuran Kinerja l 325
Karakteristik Sistem Pengukuran Kinerja l 326
Sejarah Balance Scorecard l 326
Definisi Balanced Scorecard l 327
Keunggulan Balanced Scorecard l 328
Perspektif dalam Balanced Scorecard l 330
1. Perspektif Keuangan l 331
2. Perspektif Pelanggan l 334
3. Perspektif Proses Bisnis Internal l 336
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan l 337
Penentuan Scorecard l 340
Pengukuran Balance Scorecard (BSC) l 342
Contoh Kasus 1 Kementerian Keuangan Adopsi Balanced Scored Card untuk Mengukur Kinerja l 343
BAB XI. LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH l 348
Laporan Keuangan Pemerintah di Indonesia l 348
Penggunaan Basis Akuntansi l 349
Periode Pelaporan l 351
Identifikasi Laporan Keuangan l 352
Penanggung Jawab Laporan Keuangan l 353
Jenis-jenis Laporan Keuangan l 353
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) l 355
Neraca l 358
Pengelompokkan Aset l 359
Pengakuan Aset l 362
Pengelompokkan Kewajiban l 362
Pengakuan Kewajiban l 364
Laporan Arus Kas (LAK) l 364
Manfaat Laporan Arus Kas l 366
Bentuk dan Struktur Laporan Arus Kas l 368
Metode Penyajian Laporan Arus Kas l 371
Pelaporan Arus Kas Atas dasar Arus Kas Bersih l 372
Arus Kas Mata Uang Asing l 373
Bunga dan Bagian Laba l 373
Investasi Dalam Perusahaan Negara, Daerah dan/atau
Kemitraan l 373
Entitas Penyaji Laporan Arus Kas l 374
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) l 374
Contoh Kasus 1 Transparansi Anggaran Pemerintah Meningkat l 376
Contoh Kasus 2 Ini Enam Catatan BPK Soal Pengelolaan Keuangan Pemerintahan SBY l 377
Contoh Kasus 3 Ini 7 Kementerian/Lembaga yang dapat Opini "Disclaimer" Oleh BPK l 378
BAB XII. LEMBAGA KONTROL KEUANGAN NEGARA l 380
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) l 380
Posisi, Tugas dan Fungsi BPK Berdasarkan UUD 1945 l 380
Struktur Organisasi Badan Pengawas Keuangan (BPK) l 384
Visi, Misi, dan Tujuan Strategis BPK l 384
Jenis Pemeriksaan yang dilakukan BPK l 385
Semangat Ekuilitas, Transparansi, dan Akuntabilitas BPK l 387
Kerja sama yang dilakukan BPK dengan Pihak Luar l 388
Reformasi Internal BPK dan Pengelolaan Keuangan Negara l 389
Pemeriksaan yang dilakukan Oleh BPK l 390
Inisiatif Perbaikan Badan Pemeriksa Keuangan dalam Pengelolaan Keuangan Negara l 393
Tantangan Peranan BPK Sekarang dan Mendatang l 394
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) l 395
Tugas dan Fungsi BPKP l 398
Proses Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di BPKP l 400
Legislatif l 403
Kejaksaan l 410
Polisi Republik Indonesia l 413
Komisi Pemberantasan Korupsi l 414
Proses Penyidikan Hingga Pemeriksaan di Pengadilan l 415
Contoh Kasus 1 Menangkal Siasat Korupsi di Daerah l 417
Contoh Kasus 2 Revitalisasi Pengawasan Internal l 419
BAB XIII. DINAMIKA IMPLEMENTASI TEKNOLOGI DAN INFORMASI DALAM MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK l 422
Implementasi Teknologi Informasi dan Reformasi Birokrasi Di Indonesia l 422
E-Government Merupakan Penerapan TI dalam Birokrasi | 423
Reformasi Birokrasi dan Business Process Reenginering (BPR) Sektor Publik l 428
Teknologi Informasi dan Gunung Es dari Implementasi
E-Government l 431
Implementasi TI dalam Manajemen Keuangan Negara dan
Daerah l 433
Tujuan dan Manfaat E-Budgeting l 434
Tantangan dan Hambatan dalam Difusi Teknologi Informasi Terhadap Proses Pemerintahan l 435
Contoh Kasus 1 E-Budgeting dan Korupsi l 439
DAFTAR PUSTAKA l 441
RIWAYAT HIDUP PENULIS l 461
Berto Usman, S.E., M.Sc., Ph.D.
RIWAYAT HIDUP PENULIS l 462
Prof. Dr. Ridwan Nurazi, S.E., M.Sc., Ak., CA.