Hukum:

TANYA JAWAB UNDANG-UNDANG PELAYANAN PUBLIK
Amanat Negara Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat

Pengarang:
Nurmadjito, SH., MH.

ISBN 978-979-538-436-6

Cetakan:
I / 2015

Tebal:
XVII + 240

Harga
Rp 55,000,-
Rp 44,000,-



Deskripsi Singkat:

Pelayanan publik, menjadi isu ketika reformasi politik didengungkan tahun 1998, tumbuh fenomena pemerintahan -semula "negara dengan kekuasaan dan kepentingannya"- menjadi "manusia, kebutuhan dan lingkungannya". Konstruksi baru ini melihat pemerintahan adalah pelayanan kepada manusia dan masyarakat. Pemerintah sebagai provider layanan sebaiknya membuka diri (transparan), memberikan informasi yang jujur kepada masyarakat dan bersedia mempertanggungjawabkan segala langkah kebijakannya. Undang-Undang Pelayanan Publik menjadi salah satu instrumen hukum mengikuti perubahan itu, guna mewujudkan arti sebenarnya peran pemerintah dalam pelayanan kepada masyarakat.

 

***

 

Menurut saya, melayani publik bukanlah wewenang dan bukan sekedar bagian dari pemberian dan bukan pula sebagai bagian dari kekuasaan. Melayani publik adalah amanat artinya perintah yang harus sekali lagi harus bahkan lebih tepat lagi adalah wajib artinya dosa apabila ditinggalkan atau tidak dilaksanakan. Pelayanan bukan anugerah penguasa kepada kawula sehingga kawula wajib berterima kasih bahkan wajib pula memberi upeti dimana kawula wajib sungkem dengan jari sepuluh diangkat.

Kita selama ini telah membangun persepsi yang salah dan akibatnya fatal, inilah yang membuat kita terpuruk dan bisa ambruk.

Pelayanan adalah hal yang dilaksanakan oleh pelayan yaitu birokrasi yang mengaku dirinya pelayan publik yang bahasa jawanya, baturnya publik, karena sudah ditetapkan pelayanan adalah kewajiban negara menyelenggarakan dan merupakan tugas yang dibebankan berdasarkan UUD 1945.  

Inilah yang harus kita tegakan dan kesalahan kita selama ini yang wajib kita perangai, adalah cara berpikir kita atau mind set dan budaya pelayanan selama ini atau cultural set.

Buku ini bicara soal itu, maka dengan mengubah mind set dan cultural set, bacalah buku ini, Insya Allah bangsa kita menjadi bangsa yang cerdas dan sejahtera serta berperan dalam membina perdamaian dunia.

 

DR. DRS. TAUFIQ EFFENDI MBA.

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA 2004-2009

 

 

Dua kata kunci pokok yang tersurat dalam buku ini, pelayanan dan birokrasi. Birokrasi merupakan salah satu instrumen administrasi bagi seseorang untuk memperoleh hak-haknya sebagai warga masyarakat yang telah diatur oleh undang-undang, serta merupakan instrumen administrasi bagi seseorang yang lain untuk melaksanakan kewajiban sebagai pelayan masyarakat yang telah diatur dalam undang-undang. Dalam konteks interaksi, sebenarnya praktik birokrasi tidak membenarkan ada satu pihak yang ditinggikan dan sebaliknya ada pihak yang direndahkan karena baik hak maupun kewajiban dimaksud ada karena negara menciptakan sehingga siapapun yang memperoleh kewajiban melayani, maka wajib hukum alamnya untuk menempatkan dirinya sebagai yang menjalankan amanah masyarakat. Siratan ini yang dimaksud dalam buku penulis yang berjudul "Tanya Jawab Undang-Undang Pelayanan Publik".

 

Prof. Dr. Ade Saptomo, SH., M.Si.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Tim Ahli Bantuan Hukum Kemendikbud.


Daftar Isi:

KATA SAMBUTAN PERTAMA l v

KATA SAMBUTAN KEDUA l vii

KATA PENGANTAR l ix

DAFTAR ISI l xiii

 

BAB I.    TINJAUAN UMUM KEWAJIBAN NEGARA l 1

  Par. 1.   Landasan Konstitusi l 1

  Par. 2.   Negara Kesejahteraan l 4

  Par. 3.   Negara Kesejahteraan dan Pelayanan l 8

  Par. 4.   Pola Pelayanan Publik l 10

  Par. 5.   Barang Publik l 13

  Par. 6.   Acuan Pelayanan Publik l 17

 

BAB II. HUKUM DALAM PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT l 19

Par. 7.   Pengertian Tata Hukum Indonesia l 19

Par. 8.   Politik Hukum Indonesia l 20

Par. 9.   Hukum Indonesia l 21

Par. 10. Hukum Administrasi Negara l 23

Par. 11. Tindakan Hukum Pemerintah l 26

Par. 12. Kebijakan Publik l 29

Par. 13. Jabatan Pemerintahan dan Pejabat l 30

Par. 14. Hukum Privat dan Hukum Publik l 31

Par. 15. Badan Publik l 33

 

BAB III. SISTEM HUKUM DALAM UNDANG-UNDANG PELAYANAN PUBLIK l 36

Par. 16. Sistem Hukum l 36

Par. 17.  Hubungan Hukum Antarundang-undang l 38

Par. 18. Kontekstualitas Hukum Pidana dengan Ketentuan Pidana Pelayanan l 41

Par. 19. Hubungan Hukum Pelayanan Publik Dengan Pelayanan Jasa Peradilan l 44

Par. 20. Jabatan Negeri dan Pelaksana Pelayanan Publik l 48

 

BAB IV.  PELAYANAN PUBLIK MENURUT UNDANG-UNDANG

              NOMOR 25 TAHUN 2009 l 51

Pertama. Pengantar Umum l 51

Par. 21. Pengantar Umum Pelayanan l 51

Par. 22. Kondisi Penyelenggaraan Pelayanan l 51

Par. 23. Upaya Mengatasi Kondisi l 53

              Kedua. Undang-undang Pelayanan Publik (Undang-

                           undang No. 25 Tahun 2009) l 55

  Par. 24. Undang-undang Pelayanan Publik l 55

(a)  Ketentuan Umum l 56

Par. 25. Isi Undang-undang Pelayanan Publik l 56

(b)   Maksud, Tujuan, Asas dan Ruang Lingkup l 58

Par. 26. Maksud dan Tujuan l 58

Par. 27.  Asas Penyelenggaraan l 58

Par. 28. Ruang Lingkup l 60

(1)    Barang Publik l 61

(2)    Jasa Publik l 62

(3)    Pelayanan Administrasi Pemerintah l 64

(4)    Barang dan Jasa Misi Negara l 66

       Par. 29. Barang dan Jasa Publik Misi Negara l 66

  Ketiga. Pembinaan l 67

              Par. 30. Pembinaan Penyelenggaraan Pelayanan Publik l 67

(1)  Pembina l 67

              Par. 31. Nomenklatur Pembina l 67

(2)  Penanggung jawab l 68

        Par. 32. Penanggung jawab l 68

(3)  Perumus Kebijakan l 68

        Par. 33. Perumus Kebijakan l 68

(4)  Kebijakan Nasional Tentang Pelayanan Publik l 69

              Par. 34. Kebijakan Nasional Pelayanan Publik l 69

(5)  Hak dan Kewajiban l 70

              Par. 35. Hak dan Kewajiban l 70

(6)  Kewajiban dan Larangan Pelaksana l 70

              Par. 36. Kewajiban dan Larangan Pelaksana l 70

(7)  Pelaksana Pelayanan Publik l 71

              Par. 37. Pelaksana Pelayanan Publik l 71

(8)  Larangan l 72

                  (i).         Lingkup Larangan l 72

              Par. 38. Lingkup Larangan Bagi Pelaksana l 72

(ii).     Jabatan Rangkap l 73

              Par. 39. Jabatan Rangkap l 73

(iii). Meninggalkan Tugas dan Kewajiban l 74

              Par. 40. Meninggalkan Tugas dan Kewajiban l 74

              (iv). Penambahan Pelaksana Tanpa Persetujuan l 74

              Par. 41. Penambahan Pelaksana Tanpa Persetujuan l 74

              (v). Larangan Pemindahan Saham BUMN/BUMD l 75

              Par. 42. Larangan Pemindahan Saham BUMN/BUMD l 75

(9)  Penyelenggaraan Pelayanan Publik l 77

  Bagian kesatu. Standar Pelayanan l 77

              Par. 43. Tujuan Mengatur Standar Pelayanan l 77

              Par. 44. Jenis Pelayanan l 77

              Par. 45. Pelayanan Berkualitas l 77

              Par. 46. Keluhan Masyarakat l 79

              Par. 47. Kepuasan Masyarakat (Public Satisfaction) l 80

              Par. 48. Komponen Standar Pelayanan l 81

              Par. 49. Penyusunan Standar Pelayanan l 81

              Par. 50. Pelayanan dan Isu Pelayanan Publik di Berbagai Negara l 83

              Bagian kedua. Maklumat Pelayanan l 84

              Par. 51. Maklumat Pelayanan l 84

              Bagian ketiga. Sistem Informasi Pelayanan Publik l 85

              Par. 52. Sistem Informasi Pelayanan Publik l 85

              Bagian keempat. Pengelolaan Sarana dan Pra-

                                                             sarana l 89

(i). Kewajiban Mengelola l 89

              Par. 53. Kewajiban mengelola Sarana dan Prasarana l 89

              Par. 54. Izin Penggunaan Sarana dan Prasarana l 89

(ii). Kewajiban Memperbaiki Sarana dan Prasarana l 90

              Par. 55. Transparansi Perbaikan Sarana dan Prasarana l 90

Bagian kelima. Pelayanan Terpadu l 91

Par. 56. Pelayanan Terpadu l 91

  Bagian keenam. Pelayanan Dengan Perlakuan

                                                Khusus l 93

(a)  Pelayanan Dengan Perlakuan Khusus l 93

   Par. 57. Pelayanan Dengan Perlakuan Khusus l 93

(b) Pelayanan Kelompok Rentan Karena Kondisi Fisik atau Mental l 93

(c)  Pelayanan Kelompok Rentan Akibat Relasi Atau Struktur yang Tidak Seimbang l 94

  Bagian ketujuh. Pelayanan Berjenjang l 96

  Par. 58. Pelayanan Berjenjang l 96

  Bagian kedelapan. Biaya/Tarif pelayanan l 98

              Par. 59. Biaya dan Tarif l 98

              Bagian kesembilan. Perilaku Pelaksana Dalam Pelayanan l 101

              Par. 60. Perilaku Pelaksana Dalam Pelayanan l 101

              Bagian kesepuluh. Pengawasan Penyelenggaraan l 102

              Par. 61. Pengawasan Penyelenggaraan l 102

              Bagian kesebelas. Keperansertaan Masyarakat l 103

              Par. 62. Keperansertaan Masyarakat l 103

              Bagian keduabelas. Pengelolaan Pengaduan l 106

              i.   Pengelolaan Pengaduan l 106

              Par. 63. Pengelolaan Pengaduan l 106

              Par. 64. Jaminan Perlindungan l 106

              Par. 65. Pihak yang Dapat Mengajukan Pengaduan l 107

              Par. 66. Jadwal Waktu Pengajuan Pengaduan l 107

              Par. 67. Cara Mengajukan Pengaduan l 107

              Par. 68. Kewajiban Penyelenggara atau Ombudsman l 108

              Par. 69. Pihak yang Menjadi Tujuan Pengaduan l 108

ii.             Penyelesaian Pengaduan oleh Ombudsman l 110

              Par. 70. Kewajiban Ombudsman RI Menangani Pengaduan l 110

              Par. 71. Kewajiban Ombudsman RI Menyelesaikan Pengaduan l 110

iii.            Penyelesaian Pengaduan oleh Penyelenggara l 111

              Par. 72. Penyelesaian Pengaduan oleh Penyelenggara l 111

iv.            Lembaga Ajudikasi l 112

              Par. 73. Lembaga Ajudikasi l 112

v.             Pelanggaran Hukum Dalam Penyelenggaraan l 113

              Par. 74. Pelanggaran Hukum Dalam Penyelenggaraan l 113

vi.            Hak Masyarakat Menggugat Penyelenggara atau

Pelaksana l 114

              Par. 75. Hak Masyarakat Menggugat Penyelenggara atau Pelaksana l 114

vii.        Hak Masyarakat Atas Pelanggaran Hukum l 115

              Par. 76. Hak Masyarakat Atas Pelanggaran Hukum l 115

viii.          Penyediaan Anggaran Ganti Rugi l 115

              Par. 77. Penyediaan Anggaran Ganti Rugi l 115

              Bagian ketigabelas. Penilaian kinerja l 116

              Par. 78. Penilaian Kinerja l 116

              Bagian keempatbelas. Ketentuan Sanksi l 117

              Par. 79. Ketentuan Sanksi l 117

              Bagian kelimabelas. Ketentuan Peralihan l 119

              Par. 80. Ketentuan Peralihan l 119

              Bagian keenambelas. Ketentuan Penutup l 119

              Par. 81. Ketentuan Penutup l 119

 

DAFTAR PUSTAKA l 122

LAMPIRAN I :   Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik l 129

LAMPIRAN II : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2012 Tentang Pelayanan Publik l 193

 

PENDIRIAN YAYASAN LEMBAGA PENGAWASAN PELAYANAN PUBLIK l 229

 

BIOGRAFI PENULIS l 240


© C.V. Mandar Maju 2005 - 2024 (v.3.1.6). All Rights Reserved.