Dr. Yusuf Hanafi, M.Fil.I

Lahir di Mojokerto, 28 Juni 1978. Ia menyelesaikan S-1 pendidikan bahasa Arab di STAIN Malang (sekarang UIN Maliki Malang, lulus tahun 2000), S-2 filsafat Islam (lulus tahun 2003), dan S-3 Tafsir-Hadis (lulus tahun 2010) di Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya dengan disertasi berjudul "Perkawinan Anak di Bawah Umur (Child Marriage) dalam Islam: Studi tentang Kontroversi Hadis Perkawinan 'Aishah." Antara tahun 2004-2005, ia didelegasikan oleh Universitas Negeri Malang menjadi visitor student di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta dalam Higher Diplome Programme bidang Teaching Arabic for non Arabic Speakers.

Selain mengajar di Universitas Negeri Malang (UM), dosen yang pernah berprofesi sebagai wartawan Harian Bangsa (Jawa Pos Group) ini juga mengajar di sejumlah perguruan tinggi lain, seperti UIN Maliki Malang. Ia juga rajin menerjemahkan buku-buku berbahasa asing, antara lain: Ensiklopedi Nama-Nama dalam al-Qur'an (Pustaka Progressif, 2002), Al-Qur'an Bertutur tentang Cinta (Pustaka Sufi, 2003), Tawa dan Tangis Para Nabi dan Orang-orang Saleh (Hilal Pustaka, 2006), dan lain-lain.

Responsinya yang kuat terhadap persoalan sosial-keagamaan dapat dilihat dari sederet riset penting yang telah dan sedang dilakukannya, antara lain: Wacana Mayat dan Kematian dalam Drama Seri Religi (DSR): Kajian Budaya Pemirsa dalam Konteks Islam Populer (DP2M, 2007), Bias-Bias Dikotomi antara Keilmuan Agama dan Keilmuan Umum dalam Buku Ajar Matakuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Negeri Malang (DIPA UM 2008), Pengembangan Bahan Ajar Matakuliah Pendidikan Agama Islam dengan Pendekatan Integratif-Interkonektif antara Religious Studies, Natural Sciences, Social Sciences, dan Humanities (Hibah Bersaing DP2M, 2009), dan Perkawinan Anak di Bawah Umur (Child Marriage): Dari Pengujian Ulang Legalitasnya Menuju Penguatan Perangkat Undang-undang Pencegahannya (Riset Strategis Nasional DP2M, 2009).

Karya Tulis

1. Kontroversi Perkawinan Anak Di Bawah Umur - (Child Marriage) Perspektif Fikih Islam, HAM Internasional, dan UU Nasional